Selasa, 18 September 2012

Misteri Segitiga Bermuda

KEMBALI LAGI BERSAMA KAMI DI SINGLET!!! ARTIKEL-ARTIKEL YANG DIANGGAP TABU, DAN TAK LAYAK UNTUK DIPERBINCANGKAN AKAN KAMI KUPAS SECARA SANTAI... SESANTAI SINGLET!!!




Dalam satu abad terakhir ini diperkirakan sekitar 50 kapal laut dan 20 pesawat terbang menghilang secara misterius di suatu wilayah yang disebut segitiga bermuda. Tidak heran banyak orang menyebut wilayah ini dengan nama segitiga setan. Setelah hampir satu abad berlalu, adakah misteri yang masih tersisa dari segitiga bermuda ?


Segitiga bermuda membentang di lautan Atlantik yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan Florida, pulau bermuda dan puerto rico. Luasnya sekitar 1,2 juta km2. Misterinya dimulai ketika banyak kapal laut, perahu dan pesawat terbang menghilang secara misterius di wilayah ini. Menurut para peneliti, di wilayah ini hukum fisika dilanggar habis-habisan.

Bahkan hingga kini, segitiga bermuda masih sering menjadi topik favorit buku-buku novel dan film-film Holywood. Kisahnya tidak pernah habis dibahas di situs-situs paranormal dan misteri, termasuk di blog ini.

Nama segitiga bermuda awalnya datang dari seorang wartawan bernama Vincent Gaddis yang menulis artikel berjudul "The deadly bermuda triangle"yang terbit pada FebruarI 1964 di majalah Argosy. Namun Legenda ini dihidupkan dan dipopulerkan oleh seorang penulis bernama Charles Berlitz yang menulis buku berjudul "The Bermuda Triangle" pada tahun 1974.

Salah satu kisah pertama mengenai misteri ini adalah peristiwa yang terjadi pada tahun 1918. Pada saat itu sebuah kapal bernama USS Cyclops yang memiliki panjang 542 kaki dan membawa batubara untuk angkatan laut Amerika sedang berlayar dari Salvador ke Maryland. Kapal itu tidak pernah sampai ke tujuan. Para pencari hanya menemukan keterangan bahwa kapal itu berlabuh di Barbados pada tanggal 3 dan 4 Maret untuk menambah persediaan. Setelah itu, hilang tanpa jejak.

Kisah lain yang populer adalah misteri hilangnya 5 pesawat militer Amerika (flight 19) pada tanggal 5 Desember 1945. Pada hari itu, 5 pesawat pembom Avenger berangkat dari pangkalan angkatan laut di Fort Lauderdale, Florida pada pukul 2:10 sore. Kelima pesawat itu dikemudikan oleh para prajurit penerbang dengan dipimpin oleh Lt. Charles Taylor.

Satu setengah jam kemudian, Lt Robert Cox di pangkalan menerima transmisi radio dari Lt. Charles Taylor yang mengatakan bahwa kompasnya berhenti bekerja dan ia kebingungan menentukan arah. Selama beberapa jam berikutnya, pangkalan masih bisa menerima komunikasi radio dari lima pesawat itu hingga komunikasi terputus total pada pukul 7:04 malam.

Dua pesawat kemudian diperintahkan terbang untuk mencari kelima pesawat itu. Salah satu pesawat pencari tidak pernah kembali ke pangkalan. Sang penolong telah bergabung dengan kelima pesawat tersebut, menghilang begitu saja.

Misteri ini telah membuat berbagai teori muncul ke permukaan. Menurut para ufolog, di dasar laut Atlantik tempat segitiga bermuda ada markas alien yang menculik para kapal dan pesawat. Menurut para penganut new age, pesawat dan kapal menghilang karena residu kristal yang berasal dari pulau Atlantis yang misterius. Menurut para spiritualis, segitiga bermuda adalah pintu menuju dimensi keempat.

Menurut peneliti yang lebih rasional, fenomena ini bisa disebabkan karena gangguan elektromagnetik. Bagi para skeptis, yang paling bertanggung jawab adalah cuaca buruk, ketidakberuntungan, bajak laut, navigator yang inkompeten dan human error.

Menarik, karena teori-teori tersebut tidak berakhir sampai disana. Seorang Psikiater bernama Dr Kenneth McCall memiliki teori lain. Ia melacak sejarah segitiga bermuda hingga ratusan tahun sebelumnya dan menemukan bahwa wilayah itu dulunya adalah tempat lalu lalangnya kapal pedagang barat. Dan ia menemukan satu fakta mengejutkan. Pada masa perdagangan budak, diperkirakan 10 juta budak dibuang ke laut itu, apakah karena mereka terkena penyakit, atau karena hukuman.

Menurut Dr McCall, arwah 10 juta budak itu dapat mengacaukan pikiran para pilot atau navigator yang melintas. Hmm. lumayan masuk akal.

Misteri segitiga bermuda terus berlanjut hingga tahun 2000. Pada saat itu sebuah kapal Inggris yang tenggelam 70 tahun sebelumnya (bukan di segitiga bermuda) berhasil diangkat dari dasar laut. Kapal ini terbukti menjadi kunci pengungkapan misteri Segitiga bermuda yang lebih rasional, yaitu gas Metana.

Menurut mereka di wilayah tertentu di lautan, kadang gas metana tersembur keluar dari dasar laut. Naiknya gas ini ke permukaan menyebabkan berkurangnya kepadatan air laut dan akan menyebabkan apapun yang ada di permukaan laut tenggelam. Bahkan jika para awak kapal terjun ke permukaan dengan pelampung, tetap saja mereka akan tenggelam.

Dan di wilayah segitiga bermuda, ditemukan beberapa bagian dimana gas metana biasa menyembur ke permukaan laut. Ini memang bisa menjelaskan penyebab tenggelamnya kapal laut. Tapi masih belum bisa menjelaskan penyebab hilangnya pesawat terbang.

Kemudian pada tahun 1975, seorang bernama Larry Kusche yang berprofesi sebagai pustakawan di Arizona State University meneliti misteri ini dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan kesimpulan yang sangat berbeda. Menurutnya, tidak ada misteri di segitiga bermuda. Ia menulis hasil penyelidikannya dalam sebuah buku berjudul "The Bermuda Triangle Mystery - Solved".

Ia menemukan banyak laporan kecelakaan di segitiga bermuda tidak dilaporkan secara akurat. Contoh, ia menemukan satu laporan mengenai kapal yang tiba-tiba hilang di lautan yang tenang, padahal kenyataannya lautan saat itu sedang dilanda badai.

Di bagian lain, ia menemukan banyak kisah yang ditulis mengenai kapal-kapal yang menghilang secara misterius. Padahal kenyataannya bangkai kapal-kapal tersebut ditemukan dan penyebab tenggelamnya sudah dapat dijelaskan.

Dalam kasus lain ia menemukan seorang penulis menyebutkan satu kapal hilang di segitiga bermuda. Padahal sesungguhnya kapal tersebut tenggelam 3.000 mil jauhnya dari segitiga bermuda.

Lagipula dengan luas 1,2 juta km2 (9 kali pulau jawa) dan lalu lintas pelayaran yang padat, adalah hal yang wajar apabila ada beberapa kapal yang tenggelam disitu. Lagipula pesawat dan kapal yang tenggelam beberapa puluh tahun yang lalu memang belum memiliki sistem navigasi yang memadai.

Setelah hampir satu abad, pertanyaannya adalah, apakah masih ada misteri yang tersisa dari segitiga bermuda. Kelihatannya yang masih menjadi misteri adalah bagaimana segitiga bermuda bisa menjadi misteri.

Mungkin kisah dan cerita yang kita dapatkan memang bercampur aduk dengan imajinasi manusia. Mungkin Larry Kusche memang benar. Tidak ada misteri di segitiga bermuda. Lagipula insiden terakhir yang terjadi adalah pada tanggal 22 Desember 1967, 42 tahun yang lalu.

Jika itu kenyataannya, saya turut bersimpati untuk para penggemar misteri segitiga bermuda yang berduka.

Sabtu, 15 September 2012

Sherlock Holmes “A Study In Scarlet” Bab 1 “Mr.Sherlock Holmes” Seri 2


SEBELUMNYA DI SHERLOCK HOLMES “A STUDY IN SCARLET”
=Pada tahun 1878 aku mendapat gelar umum dalam Universitas London, dan melanjutkan ke Netley untuk mengikuti pendidikan ahli bedah khusus angkatan darat. Setelah menyelesaikan pendidikanku, aku dimasukan dalam resimen Northumberland Fusiliers Kelima sebagai asisten ahli bedah.=

=Perang Afganisthan kedua mendatangkan penghargaaan dan promosi bagi banyak orang, tapi malah yang kuterima malah kesialan dan bencana. Aku dipindahkan ke resimen Berkshires dan berjuang bersama mereka dalam pertempuran yang fatal di Maiwand.=


=Aku tertembak dalam pertempuran itu. Peluru Jezail mengenai bahuku dan menembus sampai tulang serta arteri. Hamper saja aku jatuh ke tangan Ghazi yang gemar membunuh, kalau bukan karena jasa mantriku Murray.=

=kondisiku begitu lemah sehingga para dokter segera memutuskan untuk segera memulangkanku ke Inggris. Tanpa menyia-nyiakan waktu seharipun, aku diberangkatkan dengan kapal perang Orontes, dan mendarat sebulan kemudian di dermaga Portsmouth.=

Sherlock Holmes “A Study In Scarlet”
Bab 1
“Mr.Sherlock Holmes”
Seri 2

Aku tidak memiliki kerabat di inggris, jadi hidupku sebebas udara---atau lebih tepatnya, orang yang berpenghasilan sebelas shilling enam penny sehari. Dalam keadaan seperti itu, jelas aku tertarik ke London, tempat berkumpulnya pemalas dan penggangur. Selama beberapa waktu aku tinggal di sebuah hotel di Strand, menjalani kehidupan yang tidak nyaman dan tidak berarti, menghabiskan uang lebih boros dari yang seharusnya. Kondisi keuanganku jadi morat-marit, sehingga kemudian aku menyadari bahwa aku hanya punya dua pilihan: meniggalkan ibukota dan berkarat disuatu tempat di pedalaman, atau mengubah cara hidupku secara total. Memilih yang terakhir, aku membulatkan tekad untuk meninggalkan hotel dan mencari tempat lain yang tidak semewah dan semahal hotel tersebut.
          Tepat pada hari aku mengambil keputusan itulah aku bertemu dengan Stamford, mantri yang bertugas memerban luka di bawah pengawasanku di rumah sakit Barts. Stamford menepuk bahuku ketika aku sedang berdiri di bar Criterion. Kehadiran wajah yang familier dibelantara London ini merupakan kejutan menyenangkan bagi pria yang kesepian seperti aku. Meskipun dulu kami tidak terlalu akrab, sekarang aku menyapa Stamford dengan antusias. Pemuda itupun tampak senang bertemu denganku. Dalam kegembiraan yang meluap, kuajak Stamford makan siang di Holborn, dan kami menuju kesana dengan kereta kuda.
          “apa saja yang kau lakukan selama ini, Watson?” Tanya Stamford saat kereta kami menderap menyusuri jalanan London yang ramai. “kau tampak kurus dan cokelat sekali”
          Kuceritakan secara singkat pengalamanku, dan belum lagi selesai sewaktu kami tiba di tempat tujuan.
          “malang sekali!” komentar Stamford setelah mendengar musibah yang menimpaku.
“sekarang apa rencanamu?”
          “mencari tempat tinggal,” jawabku, “mencoba memecahkan masalah, apakah mungkin mendapatkan kamar dengan harga yang murah dan nyaman”
          “aneh,” kata Stamford, “kau orang kedua hari ini yang berkata begitu padaku”
          “siapa orang pertama?” tanyaku
          “rekan kerjaku di laboraturium kimia di rumah sakit. Tadi pagi dia mengeluh karena dia tidak dapat menemukan orang yang dapat berbagi dengannya. Dia menemukan apartemen yang nyaman, tapi biaya sewanya terlalu tinggi untuk ditanggung sendiri”
          “kebetulan sekali!” Seruku “kalau dia benar-benar sedang mencari orang untuk berbagi tempat tinggal dan biaya sewanya, akulah orang itu! Aku lebih suka tinggal bersama teman daripada sendiri!” bersambung.

Komik One Piece 681